Sabtu, 18 September 2010

Suzuki Skydrive Stabil berkat "Engine Stabilizer"


Senin, 13 September 2010 | 08:05 WIB
MOTOR PLUS/ADE
Kestabilan boleh diuji

KOMPAS.COM - Modifikasi skutik beraliran low rider lebih didominasi dua merek, Honda dan Yamaha. Untuk merek lain, seperti Suzuki sangat terhitung dengan jari. Apalagi pengalaman menyebutkan jika merek ini sangat kurang stabil jika dipanjangkan sumbu rodanya lantaran model undur-undurnya beda.

Faktor inilah yang membuat Hendri Chopper dari Roda Jaya Motor (RJM) di Malang, Jawa Timur merasa tertantang untuk memodifikasi Suzuki Skydrive 2009. Apalagi penggunaan undur-undur sampai 30 cm, " Pasti rasanya sangat tidak stabil," cerita Hendri.

Solusinya, Hendri menambahkan semacam engine stabilizer dengan mengandalkan sokbreker variasi yang aslinya buiat Yamaha Mio. "Karena itu, jika dilihat sepintas dari belakang seperti ada dua sokbreker. Padahal, yang berfungsi sebagai peredam kejut suspensi hanya 1 sokbreker," tergas rpia 30 tahun ini.

Stabilizer tadi, bagian bawahnya dibautkan ke undur-undur dan bagian atasnya di las ke rangka. Jadi, walau meswin mundur jauh, katanya, at belok tetap stabil. "Ini merupakan jurus yang bisa dibanggkan dan harus dipamerkan.

Meski membuat bodi kit cukup lebar di samping, tujuannya untuk menonjolkan stabilizer tadi. Jika terlindung oleh bodi, kata Hendri, tak ada serunya. Bodi kit yang terbuat dari bahan fiber itu diberi motif berlubang untuk menonjolkan stabilizer tersebut.

Untuk seluruh bodi mengandalkan bahan fiber dan hanya menyisakan lampu depan- belakang yang masih orisinal. Untuk aliran low rider ada dua genre, yakni finshing dan tampilan. Hendri pilih yang terakhir, dengan alasan, selain jaran dimodifikasi seperti ini, masih dikenali aslinya. (Nurfil)
Editor: Bastian
Sumber :

Inovasi Mega Pro dari Yogyakarta

MOTOR PLUS/ADE
Rapi dan kabel-kabel tersembunyi di dalam pipa

KOMPAS.COM
 - Barangkali Anda tidak percaya kalau sepedamotor ini garapan bengkel baru N'Joy76 di Yogyakarta yang baru buka empat bulan lalu. Karyanya dipertunjukkan melalui konsep broadtrack dengan ciri terkuat mengutamakan bentuk rangka tanpa penutup cover bodi.

"Kalau di Amerika, Harley Davidson yang banyak diubah seperti ini dan untuk keperluan drag atau balap jalan raya," ungkap pemodifikator Rifai Nurhasan.

Dengan basis Honda Mega Pro, rangka asli dibuang dan dibuat baru dengan bahan saimless yang memiliki dua ukuran. Untuk depan, terang Rifai pakai yang 1,25 inci dan belakang 1 inci saja.

Pengerjaan rangka sangat hati-hati, terutama pada setiap bagian lekukan. Beruntung, mantan karyawan percetakan Gramedia itu punya alat khusus yang bisa menekuk pipa yang seolah bisa dibuat menyatu antara bagian backbone hingga lengan ayun.

Agar tampilan suspensi depan apik, ia menggabungkan antara pipa besi biatannya dengan variasi upside down untuk bebek. Upside down ini, katanya, untuk peredamnya. Wheelbase pun bertambah sekitar 15 cm karena bagian depan sokbreker yang menjorok, sedang yang belakang masih sesuai standar.

Proses penyempurnaan detail sangat diperhatikan Rifai. Seperti penggunaan klem atau pengikat antar sambungnan rangka. "Selain untuk memperkuat bagian warna hitam, juga mempercantik tampilan," katanya.

Trus, desai sepatbor belakang cukup unik. Fungsinya, tak sekadar penahan pecikan air, tapi sekaligus sebagai knalpot. Alasannya, dengan penyatuan ini, bagian belakang jadi tidak ramai. Tak cuma itu, lampu stop juga disatukan di sepatbor
.